Kamis, 23 Juli 2015

RIMBANG BERBUAH TIUNG (TERONG BELANDA)


Berawal dari stress adik saya, dimana tanaman Terong Belanda miliknya, mati setengah umur (busuk pucuk). Hasil pengamatannya, ternyata akarnya yang tidak kuat, terlebih karena kadar air yang tak netral. Kami mencari solusi dengan mencari tanaman kuat di hutan, yang satu marga dengan Tiung (bhs batak) tersebut. Kami menemukan Takokak (bhs btk: Rimbang). Tanaman ini akan menjadi bagian bawah (akar) dari tiung tersebut. Tiung disambung ke tanaman Rimbang tersebut. Tentunya membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Karena proses penempelannya yang sedikit rumit. Hasilnya, Rimbang dengan akar yang kuat, menjadi penopang bagi tanaman Tiung. Maka tidak akan terjadi mati pucuk. Rasanya pun semakin enak, buahnya besar. Jangan lupa, buat peopangnya dari banbu atau kayu kecil...


TRAKTOR TANGAN, BUATAN RUMAH

Pertanian Organik, tidak tertutup pada kemajuan teknologi. Namun yang diakomodir adalah teknologi yang ramah lingkungan, di sini boleh menjadi rekomendasi bagi kita, pecinta organik:
  1. Traktor Tangan dengan Mesin Kecil (Mesin Honda) : https://www.youtube.com/watch?v=ZvkNdRmVPsw
  2. Cangkul Tangan dari Sepeda : https://www.youtube.com/watch?v=HqSzrS6ksUM
  3.  Mesin Babat Sederhana dari Mesin Kecil: https://www.youtube.com/watch?v=veduEysy-Q0

TIKUS DIARE...???



 

Berawal dari perjumpaan saya dengan amang Praeses HKBP Distrik Sumbagsel, Pdt. Saur Simanjuntak, STh di Bandara Kualanamu, Jumat 18 Juli 2015. Saya pernah menjadi sekretaris beliau ketika melayani sebagai Praeses di Distrik Langkat. Panjang cerita, kami membahas topik sekitar pertanian Organik di Pedesaan. Saya dapat ilmu dari pengalaman beliau ketika Praeses di HKBP Dsitrik Tanah Jawa.

Pengalaman dan ilmu tersebut adalah:
  1. Ternyata, Padi punya imun tersendiri, ketika ditanam dengan organik, yang kebal terhadap tikus. Sesuai dengan penelitian para ahli, tutur beliau...ketika Padi disuguhi dengan pupuk kimiawi, maka rasa padi akan manis, manis kesukaan tikus. Namun ketika padi ditanam dengan organik non pupuk kimia, padi akan tumbuh baik, namun rasanya tidak begitu manis, rasanya alami. Ternyata rasa ini tidak disukai oleh tikus. Ketika padi seluruhnya ditanam organik, tikus jadi stress, dan terpaksa makan padi organik tersebut, yang ternyata membuat tikus DIARE....sampai sakit-sakitan dan tewas...Hidup Organik.
  2. Ternak Ayam...Musuh utama beternak ayam adalah mati mendadak karena virus dan bakteri. Umumnya menular dari humus kotoran ayam ras, yang katanya organik, padahal bukan, karena ayam peternak tersebut sudah dibesarkan dengan pakan kimia. Oleh karena itu, untuk memusnahkan bakteri dan virus tersebut, boleh dengan menyemprotkan Formalin ke kandang dengan waktu tenggang 5 bulan. Kemudaian setelah kandangnya steril tanpa bakteri (dibiarkan kosong selama 5 bulan), ayam dimasukkan dengan konsep kandang alamiah, dengan ventilasi (penyinaran) yang baik.

SINUR PINAHAN, GABE NA NIULA


Ini merupakan falsafah Batak kuno. Falsafah ini merupakan acuan dalam menggeluti dunia pertanian dan peternakan yang adalah mayoritas pekerjaan orang Batak. Begitu dalamnya makna Falsafah ini, hingga tertuang dalam Umpasa budaya Batak, seperti: 
Binanga ni Sihombing binongkak ni Purbatua
Tu sanggar ma amporik tu lombang ma satua
Sai sinur ma pinahan gabe na niula...Emmatutu....

Ternyata masyarakat Batak sudah mengenal lama sekali konsep ini, yang notabene didengungkan dunia pertanian saat ini dengan sebutan "Pertanian Organik". Falsafah Batak; SINUR PINAHAN, GABE NA NIULA yang indah ini, tak seindah pemaknaan dari masyarakat Batak itu sendiri. Sehinga dengan tangan terbuka, pertanian anorganik (kimia) dengan mudahnya menjadi ibarat tunangan pertanian itu sendiri. Ini mengakibatkan kerusakan parah, yaitu:
  1. Tanah tidak lagi baik, kering dan gersang (ketika hujan, akan terguyur/tangkuju: bhs batak, dan ketika musim kemarau, dia akan kering gersang panas tak menentu. Ini akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam waktu menahun.
  2. Pestisida: membuat hama lebih imun...dan akan merusak tanaman, karena konsep pemikiran masyarakat yang lebih membasmi, daripada mencegah (memberi imun terhadap tanaman)
  3. Manusia, terkena imbas pestisida yang disemprotkan ke tanaman dengan dosis tinggi, tanaman yang dikonsumsi setiap harinya. Masih banyak lagi dampak negatifnya...
Ternyata, keadaan ini, merupakan kerusakan total. Namun masih bisa diperbaiki pelan-pelan. Jalan satusatunya adalah, menjalankan konsep SINUR PINAHAN, GABE NA NIULA bagi orang batak, yaitu PERTANIAN ORGANIK.

Tidak mungkin gabe na niula, tanpa Sinur na Pinahan. Kira-kira seperti itu konsepnya...Contohnya, Humus kotoran ternak (cth..ayam), akan jadi pupuk organik yang sehat bagi tanaman (cth kentang).

Dengan demikian, saya tertarik dengan bagian ini, dan langkah awal saya menawarkan blog ini sebagai lawas berbagi informasi Organik bagi kita, tentunya dengan belajar juga teknologi pertanian jaman ini, yang TAK BERTENTANGAN dengan konsep SINUR PINAHAN, GABE NA NIULA.

Horas ma, Tuhanta ma mamasumasu hita. Salam dari Purwakarta...